Gubernur Khofifah: Pelayanan Kesehatan Bergerak Bukti Pemprov Jatim Hadir untuk Daerah Terpencil

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan  62 Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bergerak ke Pulau Kangean Kabupaten Sumenep dari Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (17/10) dini hari. 

Secara simbolis, Gubernur Khofifah menyematkan rompi kepada perwakilan Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak sekaligus tanda pemberangkatan Tim Yankes Bergerak. 

Sebagaimana diketahui, Tim Yankes Bergerak yang diinisiasi Gubernur Khofifah telah berjalan sejak tahun 2019 hingga kini. Program tersebut adalah bukti komitmen sekaligus perwujudan hadirnya Pemprov Jatim memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah Kepulauan yang merupakan kawasan daerah terpencil dan sangat terpencil. 

Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan dirinya ingin menjadi bagian Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak dengan melepas langsung pemberangkatan karena ini merupakan tugas mulia, ada nilai kemanusiaan didalamnya. 

“Kenapa saya ingin menjadi bagian yang ikut melepas panjenengan semua. Karena niat panjenengan luar biasa, memberikan layanan kemanusiaan ini luar biasa, menangani orang yang sedang membutuhkan layanan kesehatan sesuatu yang sangat mulia,” kata Gubernur Khoififah. 

“Jikalau panjenengan mulia, maka kita semua yang hadir disini insya Allah menjadi bagian yang dimuliakan Allah SWT. Mudah-mudahan lancar sukses semua. Selamat jalan, selamat menjalankan tugas. Apa yang panjenengan lakukan tidak akan terlewat dari catatan kebaikan panjenengan semua,” tambahnya.

Diketahui, Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ketiga di Pulau Kangean dilaksanakan tanggal 17 – 21 Oktober 2025.

Sebelumnya, tahun ini, Yankes Bergerak sudah dilaksanakan di 2 tahap yaitu Pulau Raas (16-19 Mei 2025) dan Pulau Sapudi (5-8 Juli 2025). Rencananya, Yankes Bergerak tahap keempat akan dilaksanakan di Pulau Gili Genting pada November nanti. 

Sebanyak 62 Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bergerak terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes) dari RSUD Soetomo, RS Mata Masyarakat Jatim, RSUD Mohammad Noer Pamekasan, Dinkes Provinsi Jatim, Dinas Kominfo Jatim, Anak Buah Kapal Gandha Nusantara 1 dari Dinas Perhubungan Jatim, Dinkes Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Sumenep, RSUD Moh. Anwar Sumenep, RSUD Abuya Sumenep dan Griya Sehat Mada Sakti Sumenep. 

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Lebih lanjut disampaikannya, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Tim Yankes Bergerak akan menangani sebanyak 860 kasus yang memerlukan pelayanan kesehatan lebih lanjut. 

Rinciannya, 238 kasus kesehatan mata, 28 kasus kesehatan THT, 2 kasus tindakan bedah, 200 kasus skrining pendengaran bayi, 58 kasus kesehatan gigi, 107 kasus TBC, 86 kasus kesehatan jiwa, 22 kasus kusta, 21 kasus HIV, dan 98 kasus stunting.

“Ada kasus skrining pendengaran, apa mungkin ada dokter spesialis THT yang juga kesana. Kalau ada skrining pendengaran, saya lebih tertarik lagi, kalau memang ada indikasi –  indikasi tertentu yang harus dilakukan pemeriksaan tindak lanjut maka perlu dilihat penyebabnya apa,” terangnya.

“Kalau ada skrining pendengaran, adakah sesuatu yang memang perlu proses investigasi lebih dalam,” tambahnya.

Khofifah melanjutkan, Tim Yankes Bergerak juga didukung tim dari Rumah Sakit Mata Masyarakat Jatim yang cukup banyak. Untuk itu, ia menilai perlu adanya skrining penglihatan bagi anak-anak maupun masyarakat Pulau Kangean. 

“Mungkin juga skrining penglihatan, kita  baru saja memperingati World Sight Day di Hari Kamis kedua setiap bulan Oktober. Kemarin dari RS Soetomo juga cukup banyak dokter mata yang terlibat,” ungkapnya. 

“Karena kemarin WSD memang yang dilayani 1.000 anak, dari 3.000 yang diskrining dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Maka di Kangean, kalau terkonfirmasi usia sekolah, lalu ada skrining penglihatan dan kemungkinan butuh support kacamata tertentu, saya mohon disiapkan jenis kacamata yang dibutuhkan,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Khofifah, apa yang dilakukan tuntas mulai dari pemeriksaan skrining hingga tindak lanjut. Menurutnya, akses untuk mendapatkan kacamata di Kepulauan mungkin tidak mudah. Maka, Gubernur Khofifah meminta pada Kadinkes untuk menyediakan kacamata sesuai hasil skrining penglihatan yang dijalani. 

“Untuk skrining penglihatan saya minta tolong Kadinkes ditindaklanjuti, sehingga ada tim yang segera menyusul untuk membawa kacamata yang dibutuhkan. Saya mohon ini bisa 1 paket, sehingga kita turun, masalah selesai karena mereka mendapatkan solusi sampai final,” tegasnya.

Baca Juga :  Kick Off Hari Santri 2025 di Ponpes Tebuireng, Gubernur Khofifah: Santri Adalah Penjaga Nilai Kemanusiaan dan Pilar Menuju Peradaban Dunia

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyorot kasus kusta, dimana Indonesia sekarang nomor dua kasus kustanya setelah India. Dirinya optimis dengan menggandeng Sasakawa Foundation, penanganan kasus kusta di Sumenep bisa diidentifikasi dan eliminasi. 

“Mungkin bisa menjadi input untuk kita semua, beberapa waktu lalu salah satu foundation terkuat didunia yang bergerak untuk penanganan eliminasi kusta datang ke Grahadi, beliau minta kita siapkan tim yang agak komprehensif,” tuturnya. 

“Nantinya bisa dilakukan pendataan yang bisa kita kuatkan dalam penanganan eliminasi kusta. Identifikasi, eliminasi kusta di Pulau Kangean. Harapannya kalau ada upaya penanganan secara lebih komprehensif, kita bisa betul-betul eliminasi bukan hanya proses penanganan sementara,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono menyampaikan pemberangkatan tim Pelayanan Kesehatan Bergerak menuju Pulau Kangean merupakan program yang dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi ke-80 Pemprov Jatim. Selain itu program ini bertujuan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah Kepulauan.

“Nantinya tim berjumlah 62 orang terdiri dari tenaga Kesehatan (dokter spesilalis, dokter, apoteker, perawat) dan tenaga pendukung lainnya siap memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan inklusif,” kata Erwin. 

“Tim Yankes Bergerak memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan cepat bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan kepulauan di Jawa Timur,” lanjutnya.

Diakhir, Erwin menambahkan, sejak 2019 hingga 2025 masyarakat yang telah mendapatkan layanan sebanyak 13.816 orang. Ini tersebar di beberapa pulau di Jawa Timur seperti Pulau Sapeken, Pagerungan, Masalembu, Sapudi, Kangean, Gili Genting, Gili Ketapang, dan Raas.

Ia menyebut, Tim Yankes Bergerak juga berkomitmen menjalankan misi kemanusiaan luar biasa selama 6 tahun. Yang mana, program ini selalu disambut baik dan antusias oleh masyarakat Kepulauan bahkan ribuan warga sudah merasakan layanan kesehatan ini.