Jombang Bergerak Cepat: Desa Siaga dan Satgas TBC Jadi Kunci Menuju Eliminasi 2030

JOMBANG – Upaya pemberantasan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Jombang semakin serius. Pemerintah daerah menargetkan eliminasi TBC pada tahun 2030 melalui strategi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Langkah ini ditandai dengan pembentukan Tim Desa Siaga dan Satgas Penanggulangan TBC di seluruh wilayah Jombang, sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat dan memperkuat deteksi dini kasus TBC.

Bupati Jombang, H. Warsubi, dalam kesempatan pertemuan dengan jajaran pejabat Pemkab Jombang, menyatakan bahwa TBC bukan sekadar masalah kesehatan, tetapi juga tantangan sosial yang memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
“Kami ingin seluruh warga merasakan perlindungan dari TBC. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peran aktif desa, masyarakat, dan dukungan pihak lain sangat menentukan keberhasilan eliminasi TBC di Jombang,” ujar Warsubi, Senin, (8/9/2025).

Perbup Nomor 57 Tahun 2025: Tonggak Strategi Eliminasi TBC

Penerbitan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 57 Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam penanggulangan TBC. Perbup ini mengatur Rencana Aksi Daerah Penanggulangan HIV, AIDS, dan TBC, serta Malaria, dengan fokus pada peningkatan kapasitas penemuan kasus, pengobatan, dan penguatan layanan kesehatan di seluruh desa dan kelurahan.

Perbup ini menekankan pentingnya strategi TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh), yang dirancang agar setiap kasus TBC dapat ditemukan lebih cepat, diobati dengan tepat, dan pasien dapat sembuh sepenuhnya.

Dengan kebijakan ini, setiap desa di Jombang kini diwajibkan membentuk Tim Desa Siaga TBC yang aktif melakukan edukasi, pendampingan pasien, serta sosialisasi pengurangan stigma.

“Komitmen pemerintah saja tidak cukup. Diperlukan dukungan sektor swasta, desa, dan masyarakat agar strategi penanggulangan benar-benar berhasil,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimis BUMDes Mampu Jadi Motor Penggerak Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Jatim

306 Satgas Siaga di Setiap Desa dan Kelurahan

Untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan optimal, Warsubi memerintahkan pembentukan 306 Satgas Penanggulangan TBC yang tersebar di 302 desa dan 4 kelurahan. Satgas ini bertugas melakukan pemantauan kesehatan warga, mendata kasus baru, serta memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini dan kepatuhan pengobatan.

“Kami ingin setiap desa memiliki kader yang paham bagaimana menangani TBC secara benar. Ini bukan hanya tentang pengobatan, tapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap penderita TBC,” jelas Warsubi.

Cara pendekatan desa siaga ini, dilakukan agar tidak ada warga yang luput dari pemantauan, terutama mereka yang berisiko tinggi.

Masyarakat sebagai Mitra Strategis

Keberhasilan eliminasi TBC juga sangat bergantung pada peran serta masyarakat. Keterlibatan warga dalam mendukung tetangga yang sedang menjalani pengobatan, mengedukasi keluarga, serta melaporkan kasus baru menjadi bagian dari strategi ini. Warsubi menekankan bahwa stigma terhadap pasien TBC harus dihapuskan agar mereka berani datang ke fasilitas kesehatan dan menjalani pengobatan hingga sembuh.

Selain itu, pemerintah daerah menggandeng pihak swasta dan lembaga non-pemerintah untuk menyediakan dukungan logistik, obat, dan fasilitas penunjang, sehingga penanggulangan TBC dapat berjalan lebih efektif.

Optimisme Meski Tantangan Masih Ada

Meski tantangan masih ada, termasuk kasus TBC resisten obat yang memerlukan biaya tinggi dan pengawasan intensif, langkah-langkah yang telah diambil memberikan optimisme. Sinergi antara kebijakan Perbup, pembentukan Tim Desa Siaga, serta keterlibatan masyarakat diyakini mampu menekan angka TBC secara signifikan.

“Target eliminasi TBC pada 2030 memang ambisius, tetapi dengan kerja sama lintas sektor, desa yang siaga, dan kesadaran masyarakat, saya yakin Jombang bisa mencapainya,” kata Warsubi.

Pemerintah Kabupaten Jombang tidak hanya berupaya menurunkan angka kasus TBC, tetapi juga membangun budaya peduli kesehatan, sehingga seluruh warga bisa hidup lebih sehat dan produktif tanpa ketakutan terhadap penyakit menular.***

Baca Juga :  Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat

Kreator: Pliplo Society