SURABAYA, 4 September 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terbukti berhasil menaikkan daya saing produk Jawa Timur di pasar Internasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat nilai ekspor komoditas asal Jawa Timur di pasar internasional year on year (y-on-y) periode Juli 2025 dibanding Juli 2024 naik sebesar 20,96 persen atau mencapai 2,92 Miliar Dollar Amerika.
“Alhamdulillah, nilai ekspor Jatim (y-on-y) naik 20,96 persen pada Juli 2025. Ini instrumen yang baik untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi Jatim,” kata Khofifah Selasa (2/9/2025).
Di sisi lain, nilai arus impor barang dari luar negeri berhasil ditekan 2,52 miliar dollar Amerika pada Juli 2025, atau turun 7,74 persen dibanding Juli 2024.
“Nilai ekspor kumulatif periode Januari hingga Juli 2025 (c-to-c) juga naik menjadi 16,99 miliar dollar Amerika atau 16,69 persen, dibanding periode yang sama pada 2024,” ungkap Gubernur Khofifah.
Pada data impor, Nilai impor kumulatif periode Januari hingga Juli 2025 juga turun menjadi 16,74 miliar Dollar Amerika atau sebesar 3,26 persen dibanding periode yang sama 2024.
Ekspor perhiasan dan permata asal Jatim mendominasi komoditas ekspor non migas pada periode Januari hingga Juli 2025 dengan nilai 3,76 miliar Dollar Amerika atau mengalami kenaikan 22,72 persen dari Januari – Juli 2024.
Sedangkan untuk data impor, produk mesin dan peralatan mekanis masih mendominasi impor non migas ke Jatim periode Januari – Juli 2025 dengan nilai 1,47 miliar Dollar Amerika, naik 10,04 persen dari periode tahun sebelumnya.
Selain mengoptimalkan perdagangan luar negeri, Gubernur Khofifah juga terus menggenjot perdagangan dalam negeri melalui program misi dagang antar provinsi di Indonesia.
Selama tahun 2025 Gubernur Khofifah melakukan Misi Dagang ke Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Timur, Papua Barat Daya, Nusa Tenggara Barat serta Lampung. Dalam agenda misi dagang di Provinsi Lampung awal Agustus 2025 lalu, tercatat pembukuan transaksi lebih dari Rp 1 triliun.
Nilai transaksi tahun ini melonjak tajam dibandingkan 2024 yang mencatat Rp 285,52 miliar dari 35 transaksi.
Produk unggulan yang diperdagangkan meliputi sektor pertanian, kelautan, perikanan, perkebunan, industri kreatif, dan bahan baku industri.
“Misi dagang bukan sekadar ajang transaksi, tetapi strategi memperkuat ekonomi Nasional dan kedaulatan pasar domestik,” terang Gubernur Khofifah.
Angka fantastis yang sama sebelumnya pernah dicapai pada Misi Dagang di Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp. 1,05 Triliun dan Provinsi Nusa Tenggara Barat senilai Rp. 1,06 Triliun.
“Untuk meningkatkan daya saing produk lokal tidak hanya ekspor ke luar negeri, tetapi pada dasarnya perdagangan antar pulau itu juga ekspor tapi dalam negeri. Keduanya sama-sama meningkatkan daya saing dan pendapatan masyarakat,” terang Gubernur Khofifah.
Karo Administrasi Pimpinan
Pulung Chausar