Hutan Mangrove Jatim Terluas di Pulau Jawa, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Sedekah Oksigen Lewat Gerakan Tanam Mangrove

Hutan Mangrove Jatim Terluas di Pulau Jawa, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Sedekah Oksigen Lewat Gerakan Tanam Mangr

PONOROGO, 26JULI 2025. Di Peringatan Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli setiap tahunnya memiliki makna istimewa bagi Jawa Timur. Terutama karena Jawa Timur adalah provinsi terdepan dalam perlindungan ekosistem mangrove di Indonesia.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2024 yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jatim dikukuhkan sebagai provinsi dengan luasan mangrove terluas dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa yaitu 30.839,3 ha.

Angka tersebut bahkan tercatat mengalami kenaikan sejak tahun 2022-2025 sebesar 3.618 ha atau 13,29% dari luas sebelumnya pada tahun 2021 sebesar 27.221 ha.

“Peringatan Hari Mangrove bukan sekedar momen pengingat untuk menjaga ekosistem mangrove di bumi, tetapi sekaligus momen syukur atas upaya bersama membawa Jatim berperan penting dalam upaya perlindungan alam,” jelasnya di sela-sela kegiatannya di Ponorogo, Sabtu (26/7)

Khofifah melanjutkan, upaya perlindungan alam yang telah dilakukan Pemprov Jatim salah satunya adalah penggiatan penanaman mangrove bagi masyarakat di berbagai daerah di Jatim. Hasilnya, sejak tahun 2022 hingga 2024 atas upaya sinergi multipihak telah dilakukan penanaman mangrove seluas 2.221,48 ha di areal pesisir Jawa Timur.

Untuk itu, di momen Hari Mangrove Sedunia ini, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat untuk beraksi nyata dalam perlindungan lahan mangrove di wilayahnya.

Termasuk mengajak seluruh elemen untuk melakukan upaya rehabilitasi lahan kritis di daratan dan pemulihan ekosistem mangrove dalam upaya mempertahankan dan memulihkan daya dukungan daerah aliran sungai.

Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara, diharapkan tidak hanya kuat secara ekonomi. Namun juga bisa menjadi leader maupun pioneer dalam berbagai aksi perlindungan ekosistem alam.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimis Cyber Defense Academy KEK Singhasari Jadi Kiblat Pertahanan Siber di Asia Tenggara

“Pada periode sebelumnya, seringkali kami sebut dengan penggalakan penanaman mangrove sebagai Sedekah Oksigen. Tidak hanya melestarikan alam, tapi juga bersedekah,” ucap Khofifah.

“Manakala kita menanam pohon termasuk mangrove, lalu kita rawat dan tumbuh baik, selanjutnya pohon dan mangrove tersebut menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan. Maka di hari Mangrove ini mari kita masifkan sedekat oksigen dengan menanam mangrove,” pungkasnya.

*Kepala Biro Adm. Pimpinan*

*Pulung Chausar*